[Resensi] Sekeras Apa Kau Glegekan ?

on Kamis, 19 Maret 2015


 Judul : Sekeras Apa Kau Glegekan
Nama Penulis : Glenn Murphy
Alih Bahasa : Rina Buntaran
Desain Cover : Eddie S
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : April 2013
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-979-22-8481-2

“Sains memainkan peranan yang begitu penting dalam dunia zaman sekarang sehingga semua orang perlu tahu setidaknya sedikit sains untuk memahami apa yang terjadi. Tapi lebih dari itu, belajar sains bisa sangat menyenangkan, kalau kau melakukannya secara benar. Yang perlu kaulakukan hanyalah terus bertanya, dan sains bisa membukakan pintu menuju dunia pemahaman dan hal-hal yang menyenangkan. Sains bukan hanya milikku—sains milikmu juga. Jadi, ambil, gunakan dan bermain-mainlah. Percayalah—kau akan senang melakukannya.” –hlm. 275

Pernah mengalami yang namanya glegekan / serdawa / sendawa ?
Pasti pernahkan. Tapi kalian tahu nggak sih kalau suara glegekan bisa lebih keras daripada suara sepeda motor ?

Yupp. Paul Hunn adalah seorang pria Inggris yang memecahkan rekor serdawa dengan berkekuatan 104,9 desibel. Padahal sepeda motor pada umumnya menderum pergi dengan kekuatan sekitar 90dB—dua puluh delapan unit lebih rendah.

Atau kalian pernah mengalami yang namanya cegukan ?
Tapi, kalian tahu nggak apa manfaat dari cegukan itu sendiri ?

Pernah bertanya-tanya apakah roket akan menggantikan pesawat suatu saat nanti ?
Atau pernah berpikir apakah nantinya mobil akan punya kemudi otomatis ?

Glenn Murphy menjawab semua pertanyaan-pertanyaanmu mengenai Sains di buku ini. Segala sesuatu tentang tubuh dan otak kalian. Tentang hal terbesar, terkecil, dan tercepat di dunia. Juga tentang kira-kira akan seperti apa pesawat terbang, kereta api, dan mobil di masa depan. Semua dijawab di buku ini, meskipun tidak akan begitu memuaskan karena kita hanya akan diberi gambarannya saja.

Buku nonfiksi yang masuk kategori buku edukatif ini sangat membantu / menjawab penasaran saya akan hal-hal Sains yang selama ini kurang begitu dipedulikan. Semisal apa manfaat cegukan itu sendiri. Nah, dari buku ini saya tahu bahwa menurut beberapa ilmuwan, cegukan tak berdampak apa pun—sama sekali tidak ada manfaatnya bagi tubuh (selain membuat kita terlihat konyol)

Meskipun buku ini termasuk buku anak-anak, namun rupanya saya merasa buku ini juga bisa dibaca oleh berbagai usia. Tidak hanya anak-anak saja. Karena orang dewasa pun harus membaca buku yang penuh dengan ilmu dan wawasan baru ini. Setidaknya melalui buku ini kita akan belajar tentang Sains dengan lebih menyenangkan dan tanpa tekanan. Karena menurut saya Sains tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Malahan, saya semakin tertarik dengan dunia Sains setelah membaca buku ini.

Apalagi akhir-akhir ini kita mendengar yang namanya “pemanasan global”. Di dalam buku ini Glenn Murphy menjelaskan lebih rinci dan detail tentang pemanasan global itu sendiri. Apakah dunia memanas sendiri, atau kita penyebabnya ?

“Bicarakanlah, bacalah, pelajarilah—selamatkan dunia!” –hlm. 75

Kalau mesin mobil bisa menimbulkan polusi, mengapa kita semua tidak menggunakan mobil listrik ?

Memang mobil listrik dan separuh listrik tak terlalu merusak lingkungan, penggunaan keduanya bisa memecahkan seluruh masalah polusi. Namun, di dalam buku ini penulis memberikan saran yang begitu cemerlang, yang bahkan saya sendiri baru menyadarinya.

“Tapi, kalau kau benar-benar ingin menjadi sahabat lingkungan, kau bisa melakukan satu langkah lebih baik dengan membeli yang lain. Sebuah sepeda baru. Tanpa bensin, emisi nol, dan tidak perlu mencemaskan masalah pengisian ulang. Hanya kau, kakimu, dan jalanan yang terbentang panjang.” –hlm. 154

Melalui buku ini saya belajar hal baru mengenai Sains yang selama ini belum banyak saya ketahui. Melalui buku ini saya mendapatkan pemahaman baru mengenai Sains dan juga betapa menyenangkannya belajar Sains. Saya sangat merekomandasikan buku ini untuk siapa saja yang ingin belajar atau pun mendalami ilmu Sains. Terutama untuk anak-anak penggemar Sains di seluruh penjuru negeri.


“Tanpa Sains, takkan ada lagi mesin-mesin, takkan ada lagi teknologi, takkan ada lagi obat-obat baru, takkan ada lagi penjelajahan Ruang Angkasa, dan tidak ada harapan untuk menyelamatkan lingkungan hidup di Bumi. Sains membuat dunia bergerak maju. Karenanya, kita perlu berterimakasih kepada Sains.” –hlm. 275

0 komentar:

Posting Komentar