[Review] Gloomy Gift

on Selasa, 05 Mei 2015
 
Judul : Gloomy Gift
Nama Penulis : Rhein Fathia
Penyunting : Pratiwi Utami
Perancang Sampul : Wahyudi
Pemeriksa Aksara : Septi Ws
Penata Aksara : Gabriel_sih
Foto Sampul : iStock
Penerbit : Bentang Pustaka
Tanggal Terbit : Maret 2015
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-291-089-3
Rating : 3,5 dari 5 bintang

“Menikah sekaligus menghabiskan seluruh hidupmu bersama sosok yang kamu cintai dan balas mencintaimu sama besarnya. Apa yang lebih indah dari itu?” –hlm. 41

Acara pertunangannya dengan Zeno sudah direncanakan jauh-jauh hari. Kue-kue pesanan catering sudah tersaji sejak pukul delapan. Para kerabat mulai berdatangan pukul sembilan. Sampai di sana, tidak ada yang aneh. Bahkan, di acara ramah tamah makan siang, semua tamu undangan begitu riang gembira. Sampai suara tembakan memekikkan telinga terdengar. Jerit panik orang-orang terdengar sedetik kemudian. Suara keributan dan teriakan garang terdengar menggelegar entah siapa. Dan saat itu pula, Kara tahu bahwa ada yang tidak beres dengan acara pertunangannya.

Belum cukup kejadian letusan pistol dan kabur dengan menyamar ala film action membuat hari indahnya berantakan, sebuah telepon dari seseorang yang mengatakan kalau Zeno adalah pembunuh membuatnya kembali dilanda keterkejutan.

Mengetahui bahwa Zeno bisa saja seorang pembunuh, membuat Kara kembali dihantui masa lalunya. Ketika seorang pria yang amat sangat disayangi dan dicintainya terbunuh karena memiliki pekerjaan yang berbahaya. Sejak saat itu, Kara berjanji tidak akan pernah menjalin hubungan apalagi menikahi pria yang memiliki pekerjaan menantang maut setiap detiknya. Sementara Zeno mencoba menutupi identitas yang sebenarnya adalah untuk melindungi gadis yang dicintainya. Kara Arkana.

Ketika akhirnya identitas Zeno yang sebenarnya terbongkar, bukan berarti Kara bisa menghela nafas lega. Berbagai bahaya yang mengharuskannya memakai rompi anti peluru dan harus tetap berada disamping Zeno membuatnya mau tak mau harus tetap siaga dalam keadaan apapun. Tidak boleh ada yang lengah, karena sekali saja lengah, bisa saja nyawanya atau nyawa Zeno sendirilah yang akan melayang.

“Sometimes, love is about facing your biggest fear.” –hlm. 242

Novel ini masuk kategori romance action menurut saya pribadi. Karena, yahh…akan banyak adegan action yang ditampilkan disini. Mulai dari teka-teki siapa sebenarnya Zeno, adegan action macam perkelahian + tembak menembak sniper handal ala film-film Hollywood, kejeniusan hacker dan segala informasi membobol jaringan perusahaan juga ada.

Saya akui saya penikmat film-film action, namun entah kenapa, setelah baca novel ini, scene action yang coba dihadirkan penulis kok monoton gitu ya? Beberapa kali saya bahkan men-skip cerita-ceritanya. Agak terlalu membosankan menurut saya.

Yang saya sukai dari novel ini adalah ceritanya yang to the point alias nggak bertele-tele. Langsung hajar gitu! Hal lainnya adalah roman yang dihadirkan juga bukan roman yang lebay atau menye-menye. Pas-lah untuk porsi roman dewasa muda.

Karakter-karakter yang dihadirkan penulis pun saya suka. Bagaimana sikap Zeno yang mencintai Kara. Iya…di dalam buku ini, karakter Zeno digambarkan lebih mengutarakan rasa sayang dan cintanya melalui tindakan. Dengan melindungi Kara, menjaga agar gadis itu tetap aman bersamanya, sampai rela mati demi melindungi Kara. Bukan sekedar omongan gombal atau apapun itu. It’s nice! Siapa yang nggak bakal klepek-klepek coba?

Roman-nya sedikit. Itu yang agak membuat saya bosan. Deskripsi tentang LS dan para kroco-kroconya, organisasi SYL serta konflik-konfliknya terasa begitu banyak dan membuat roman dalam buku ini tampak tak terekspos. Menurut saya pribadi buku ini lebih menyorot tentang bagaimana cara kerja sebuah organisasi yang bekerja dengan cepat+lincah seperti bayangan (seperti detektif-detektif gitu) yang diisi oleh orang-orang genius dan siapa sebenarnya tokoh Zeno itu sendiri.

Meskipun begitu saya senang bisa berpetualang ala film-film action Hollywood bersama Zeno dan Kara melalui buku ini. Covernya nggak usah dikomentari saja ya…karena…urm…saya suka. Cowok dalam covernya, gagah banget. Dan kalau boleh saya mengumpamakan, mungkin dia mirip Zeno.


2 komentar:

  1. Wahhh jadi makin penasaran :(
    Baru baca Jadian 6 Bulan - Rhein Fathia sih, jadi langsung pengen baca buku-bukunya yang lain.

    Btw, kalau Gloomy Gift difilmkan bakalan secetar apa yaaa? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo menurutku sih bakal keren. Bukunya aja udah keren apalagi film-nya :)

      Hapus